Arsip

Archive for the ‘Sejarah’ Category

Sejarah Desa Tanjung Jati

September 8, 2010 Tinggalkan komentar

Desa ini berada disebelah timur Desa Kamal, dengan pemandangan yang unik pembongkaran dan bahkan pemotongan kapal. Konon dahulu desa Tanjung Jati menurut para sesepuh desa tersebut banyak sekali ditumbuhi oleh pohon jati, selanjutnya menurut salah satu tokoh desa itu  pohon jati tersebut selalu banyak sekali, juga kualitas pohonnya sangat baik bahkan disebutkan pohon jati yang ada di wilayah Bangkalan asalnya mengambil bibitnya dari desa tersebut.

Pada saat itu para nelayan mengambil pohon jati yang sudah besar-besar untuk dijadikan perahu. Dan desa tersebut secara geografis berada di pantai / selat Madura.

Sehingga apabila orang jawa pergi ke madura khususnya ke bangkalan harus berlabuh di desa tersebut. Selanjutnya desa itu disebut desa Tanjung Jati.

Sejarah Desa Pendabah

September 8, 2010 Tinggalkan komentar

uploaded by hafis.muaddab@gmail.com

Pada suatu ketika ada seorang yang bertapa di sebuah gua yang terletak dipuncak bukit. Orang menyebut gua itu dengan sebutan  “Pendapan”     ( bahasa madura ) kemudian nama itu lama-kelamaan bergeser menjadi nama sebuah desa yaitu “Pendabah”.

Menurut sebagian sesepuh desa, desa Pendabah diceritakan bahwa desa Pendabah tempat jatuhnya pecahan kapalnya Dampu Awang ketika bertarung dengan Jokotole. Dan tempat jatuhnya pecahan kapal tersebut disebut “Pendapan” hingga sekarang pecahan kapal Dampu Awang itu masih ada namun berubah wujud menjadi bongkahan batu, dan bila batu itu dipukul atu dilempar biasanya ada bunyi memantul ( Neeeeng), sekarang batu itu diberi nama “batu cenning” dan menjadi aset wisata bagi desa Pendabah.

Kategori:Sejarah

Sejarah Desa Telang

September 8, 2010 Tinggalkan komentar

uploaded by hafis.muaddab@gmail.com

Dahulu kala ada seorang ratu di daerah Bangkalan mempunyai dua orang putri Kakak beradik, kakaknya ditakdirkan cantik, sedang adiknya ditakdirkan mata kanannya     buta.  Pada suatu hari ratu tersebut  mengadakan sayembara membuat gapura besar di wilayah kamal, barangsiapa yang dapat membuat gapura itu dengan waktu yang telah ditentukan oleh si ratu tersebut akan mendapatkan putrinya yang cantik itu.

Cerita tersebut tersebar di seluruh pelosok madura dan pada suatu saat terdengar oleh seorang pemuda yang kaya raya, tetapi pemuda itu tidak mempunyai kesaktian. Karena pemuda itu ingin mendapatkan putrinya ratu yang cantik mempunyai akal untuk mencari seorang yang sakti mandraguna untuk dimanfaatkan/diperalat, untuk membangun gapura yang disayembarakan. Selanjutnya pemuda kaya raya itu terus-menerus mencari seorang sakti mandraguna, dan suatu hari pemuda kaya itu bertemu dengan seorang yang sakti yang bernama Jokotole.

Selanjutnya Jokotole dimanfaatkan untuk membangun gapura tersebut. dan setelah gapura selesai dibuatnya seorang pemuda kaya itu pergi ke baginda ratu, dan mengaku dia yang membangun gapura itu. Sehingga mendapatkan putrinya yang cantik, sedangkan putrinya yang buta matanya sebelah oleh pemuda kaya itu diberikan ke Jokotole dan Jokotole dengan ikhlas menerima adiknya yang buta, dibawalah oleh Jokotole ke tanah jawa. Dan suatu hari Jokotole sampai pada suatu tempat di perbatasan antara dua desa, karena kehausan Jokotole menancapkan tongkatnya ke tanah dan keluarlah air dari dalam tanah dan mengenai mata putri yang buta sebelah. Tanpa diduga mata putri yang buta tersebut menjadi sembuh dapat melihat, selanjutnya karena hilangnya penyakit itu maka kejadian di tempat itu disebut “ TELANG ‘’ ( Telah Hilang Penyakitnya ) dan sumber air itu disebut  “SOCAH” yang sekarang menjadi nama kecamatan Socah.

Sejarah Desa Tajungan

September 8, 2010 Tinggalkan komentar

uploaded by hafis.muaddab@gmail.com

Asal-usul nama desa Tajungan menurut tokoh masyarakat yang bernama bapak Mundafar, mengatakan bahwa desa Tajungan merupakan Tanjung yang tenggelam, hal ini disebabkan pada saat air pasang  desa tersebut tenggelam sampai-sampai daratannya tidak kelihatan.

Peta Desa Tajungan

Selanjutnya Pak Mundafar menjelaskan secara rinci, konon dahulu ada seorang pemuda nelayan dari gresik, saat air pasang nelayan itu mencari ikan diwilayah tersebut dan kebetulan wilayah itu banyak sekali ikannya, sehingga pemuda nelayan itu berlama-lama menjaring ikan di tempat itu, tak terasa air mulai surut dengan tidak disangka perahunya kandas di dataran (pantai) tersebut, tidak lama kemudian ada seorang sedang mencari kerang di pantai itu, saat itu hari mulai sore,pemuda nelayan itu berhasrat cepat pulang, ternyata nelayan itu mengalami kesulitan untuk mendorong perahunya ke laut, sehingga pemuda nelayan itu minta bantuan kebapak pencari kerang, selanjutnya pencari kerang itu menghanpirinya membatu mendorong perahu pemuda tersebut.

Selanjutnya hubungan kekeluargaan antara pemuda dengan orang tersebut terus-menerus dibina dengan baik, sehingga untuk menambah persaudaraan,pemuda tadi menikah dengan anak perempuannya. Setelah pemuda tersebut berkelurga memutuskan untuk tinggal di tanjung tenggelam tersebut.

Tanjung Tenggalam itu segera diuruk atau ditambahkan tanah bedel dari desa lainnya sampai menutup atau menjadi daratan, sehingga desa itu diberi nama desa Tajungan dan perlu diketahui desa tersebut luasnya sekitar 7 ha saja.

Sejarah Desa Gili Barat

September 8, 2010 1 komentar

Uploaded by hafis.muaddab@gmail.com

Asal-usul nama Gili Barat, merupakan suatu rentetan sejarah yang sama dengan Gili Timur dan Gili Anyar, hal ini disebabkan oleh pelaku sejarah yang sama, yaitu masing-masing pelaku itu merupakan tiga saudara yang sama-sama melakukan suatu pertapaan disuatu tempat dikenal di Dusun Sumber ( wilayah Gili Timur ).

Salah satu dari ketiga saudara tersebut tinggal disebelah barat Gili Anyar yang dikenal dengan nama Buju Bendo ( Tarhes ), pada saat itu Gili Barat kekurangan air untuk mengaliri sawah-sawah di desa tersebut, sehingga Buju Bendo mempunyai inisiatif  membuat kali yang tadinya cuma sampai di Gili Anyar, dengan kesaktiannya Buju Bendo menarik tongkatnya dari kali Gili Anyar ke barat  tidak lama kemudian air mengalir dari Gili Anyar ke barat, tetepi airnya yang mengalir sedikit sekali, sehingga Buju Bendo menancapkan tongkatnya dan dengan derasnya air keluar dari tanah dan air tersebut dialirkan keseluruh sawah-sawah yang ada di desa sebelah baratnya Gili Anyar, selanjutnya masyarakat pada saat itu menyebut desa tersebut dengan nama Gili Barat, jelas kepala desa Gili Timur ( Bapak Moch Cholil )

Kategori:Sejarah

Sejarah Desa Banyuajuh

September 6, 2010 Tinggalkan komentar

uploaded by. hafis.muaddab@gmail.com

Di Desa Banyuajuh dahulu terdapat mata air tepatnya di sebelah barat yang merupakan perbatasan dengan Desa Gili Anyar. Dari lokasi tersebut kurang lebih 1 km ke arah barat, di situ ada sebuah perkampungan namanya Kampung Penyantren masyarakatnya sangat agamis karena disitu ada sebuah pesantren yang di asuh oleh Ulama besar, pada waktu itu di dekat sumber tersebut ada jalan penghubung menuju Desa Gili Anyar,Desa Gili Barat, Desa Tajungan yang menuju ke  jalan raya Banyuajuh dan terus ke pasar Kamal. Setiap orang yang akan pergi ke pasar atau ke Surabaya mesti melewati sumber tersebut. Dan orang yang sampai di sumber tersebut bisa istirahat,bisa mandi di sumber tersebut.

Anehnya setelah mandi di sumber tersebut,kalau perempuan kelihatan cantik, kalau yang laki-laki kelihatan ganteng. Orang-orang dari Desa Tajungan yang rata-rata penduduknya berbahasa Jawa melintas lewat sumber tersebut. Melihat sumber yang airnya begitu jernih dan bening sekitar itu spontan mengatakan “ Banyune Ayu  (bahasa jawa ) pada waktu itu terdengar oleh Ulama dan para tokoh masyarakat, maka pada akhirnya nama sumber tersebut dialihkan kepada nama desa yaitu “Banyuajuh”

Kategori:Sejarah

Sejarah Desa Gili Anyar

September 6, 2010 Tinggalkan komentar

Nama Gili Anyar tidak terlepas dari sejarah Gilih Timur, bahkan merupakan bagian dari sejarah Gili Timur, hal ini disebabkan oleh pemberian nama dari Buju Robbo atau nama aslinya Markun. Perlu kita ketahui Buju Robbo adalah saudara dari Buju Achmad. dan Buju Robbo tinggal di Dusun Natporan yaitu bagian dari desa yang sekarang dikenal dengan nama Gili Anyar.
Asal-usul nama Gili Anyar dilatarbelakangi oleh kondisi yang hampir sama dengan kondisi desa Gili Timur yaitu pada saat itu desa Gili Anyar mengalami kekeringan. Buju Markun (Robbo) yang tinggal di Dusun Natporan yaitu dusun disebelah barat jalan raya. Butuh air untuk mengairi sawah di Dusun tersebut, sehingga Buju Markun pergi ke saudaranya yang berada di desa Gili Timur, hasil dari musyawarah tersebut Buju Achmad mengijinkan untuk di aliri kesebelah barat jalan raya. Selanjutnya Buju Markun dengan tongkatnya menuju ke Sumber Kuning di Desa Gili Timur. Kemudian tongkat tersebut digoreskan ke tanah, mulai dari Sumber Kuning melintasi sawah dan rawa-rawa di sebelah barat. Seketika terjadi keajaiban, tanah goresan tongkat tadi membelah dan membentuk sungai kecil yang sangat banyak airnya mengaliri ke arah barat menuju Dusun Natporan. Dan orang madura menyebutnya dengan “Aeng Agili Anyar” yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia yaitu “Air Mengalir Baru”. Lalu, Buju tersebut mengatakan bahwasanya desa ini diberi nama Gili Anyar”.

Kategori:Sejarah

Sejarah Desa Gili Timur

September 6, 2010 Tinggalkan komentar

uploaded by. hafis.muaddab@gmail.com

Menurut sumber yang dapat dipercaya ialah salah satu tokoh masyarakat setempat dan juga kebetulan sebagai kepala desa Gili Timur yaitu bapak Moh Kholil. Asal usul nama Gili Timur  ialah kali yang bersumber dari mata air sebelah Timur jalan raya.

Konon dahulu pada masa pemerintahan cakraningrat I , ada tiga saudara yaitu , Buju ( orang suci ) bernama Achmat,Tarhes yang dikenal dengan nama Buju Bendo dan Robbo yang dikenal dengan sebutan Buju Markun. Ketiga saudara tersebut bertapa (semedi) untuk mendapatkan air disalah satu dusun yang akhirnya dinamakan dusun Sumber.

Tidak lama kemudian muncul sumber air yang warnanya kuning,air tersebut ditampung atau dibuatkan suatu kolam, lama kelamaan air semakin jernih,pada saat itu sumber tersebut dibuat mandi oleh masyarakat setempat, konon airnya dapat untuk obat, dan lokasi sumber air terletak sebelah timur pabrik Maduratek.

Selanjutnya Buju achmad menetap di Dusun Sumber yang sekarang di sebut nama Desa Gili Timur ( Gili = air yang mengalir di sebelah Timur jalan raya ) menurut cerita bapak Moch Cholil.

Kategori:Sejarah

Sejarah Desa Kebun

September 6, 2010 Tinggalkan komentar

uploaded by. hafis.muaddab@gmail.com

Nama desa Kebun yang konon menurut masyarakat setempat desa Kebun dahulunya merupakan hutan lebat dan pohonnya besar-besar. Pada saat itu penduduk setempat membutuhkan lahan untuk becocok tanam, sehingga desa yang masih berupa hutan dibabat bersama-sama oleh penduduk desa tersebut, teta-pi saking luasnya hutan tersebut, belum selesai ditebangi semuanya, pohon sudah tumbuh lagi, sehingga nama desa tersebut disebut desa Kebun.

Lain lagi  asal-usul nama dusun batu rubuh ,dusun tersebut termasuk desa Kebun , Konon dinamakan dusun Batu Rubuh, karena pada saat itu terjadi perang Dunia II, antara tentara Belanda  yang sudah lama mengusai wilayah dusun tersebut melawan tentara Jepang.

Pada saat itu tentara Jepang menjatuhkan ratusan bom dari pesawat-pesawat tempurnya,sehingga batu-batu gunung yang besar-besar berjatuhan kejalan-jalan dusun tersebut, sehingga masyarakat menamakan dusun Batu Rubuh. Cerita rakyat ini bersumber dari  tokoh masyarakat yang bernama bapak Nawir.

Kategori:Sejarah

Sejarah Desa Kamal

September 6, 2010 Tinggalkan komentar

Nama  suatu wilayah atau tempat biasanya mempunyai sejarah yang panjang ,begitu juga nama desa Kamal,konon menurut masyarakat setempat, dari nenek moyangnya kata Kamal berasal dari kotak amal hal ini dipercaya bahwa berdirinya masjid dipelabuhan Kamal berdirinya sudahl lama dan dibangun dari dana kotak amal,yang dananya berasal dari masyarakat setempat. Daluhu masyarakat Kamal merupakan

Masyarakat yang maju atau kaya-kaya dan dikenal dermawan, begitu menurut ceritra dari bapak H.Abdul Hadi ,sesepuh desa Kamal.

Begitu juga menurut ceritra dari Bapak Juri,konon desa Kamal berasal dari kata amal,yang dimaksud amal disini bahwa dahulu masyarakat Kamal suka menolong orang.

Setiap orang yang berlayar atau menangkap ikan selalu singgah di dersa tersebut untuk mengembil air yang disediakan oleh masyarakat kamal.Demikian sampai saat ini orangyang berasal dari kota lain selalu mencari nafkah dikecamatan Kamal, misalnya yang paling banyak berasal dari sampang,kebanyakan bekerja dipelabuhan Kamal.

Kategori:Sejarah